Kamis, 19 September 2024

Saran untuk Komisi Pemilihan Umum untuk Menghadapi Pilkada Nanti

Gambar 1. Ilustrasi Kotak Suara

Pemilihan Kepada Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau biasa dikenal dengan sebutan Pilkada di Indonesia akan berlangsung pada 27 November 2024 berdasarkan info dari website Komisi Pemilihan Umum. 

Berdasarkan pengamatan penulis, pada saat pemilihan anggota legislatif kemarin ada orang-orang yang memilih seorang calon hanya berdasarkan alasan mengenal calon tersebut atau bisa dikatakan ketenaran calon legislatif tersebut. Itu bukan merupakan hal yang salah. Penulis pun tidak mengetahui semua calon anggota legislatif. 

Menurut penulis minimal setidaknya kita sebagai warga mengetahui rekam jejak dan program-program masing-masing calon tersebut. Rekam jejak dapat berupa rekam jejak pendidikan dan pekerjaan (semisal pernah bekerja di pemerintahan, jabatan apa saja yang pernah diemban). Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebaiknya dalam website Komisi Pemilihan Umum menyediakan informasi mengenai dua hal tersebut karena saat ini di Indonesia warganya didominasi oleh warga usia produktif yang menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya akan bagus apabila KPU menyediakan informasi mengenai rekam jejak dan program-program masing-masing calon di Pilkada nanti pada website KPU. Jika sudah melakukan hal tersebut, KPU sebaiknya mensosialikasikan dengan baik hal tersebut ke masyarakat melalui berbagai media yang ada. 


Referensi:

https://e-katalog.lkpp.go.id/katalog/produk/detail/62240006 

https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilihan/Pilkada

Rabu, 11 September 2024

Kisah Lucu Abdurrahman bin Auf

    Abdurrahman bin Auf terkenal oleh kita saat ini sebagai salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang kaya raya. Beliau merupakan seorang pedagang. Beliau merupakan salah satu dari 10 sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga.

    Ada suatu cerita lucu mengenai beliau. Suatu ketika beliau mengetahui sabda Rasulullah SAW dari Aisyah RA yang berbunyi “Kulihat Abdurrahman bin Auf masuk surga dengan perlahan-lahan (merangkak).”(HR. Bukhari). Beliau kemudian berpikir keras. Saat Perang Tabuk terjadi, sebagian muslim yang ikut berperang sedih. Mereka sedih karena kurma-kurma di kebun mereka busuk akibat ditinggal perang. Tidak ada yang mengurus kurma-kurma tersebut sehingga kurma-kurma tersebut menjadi busuk. Abdurrahman bin Auf melihat hal ini sebagai kesempatan untuk bersedekah. Beliau kemudian membeli semua kurma busuk tersebut. Beliau senang karena beliau berpikir beliau bisa masuk surga tanpa merangkak. Lalu kemudian, terdapat datanglah utusan dari Kerajaan Yaman yang mencari kurma busuk untuk obat di kerajaannya yang di timpa wabah. Karena semua kurma busuk telah diborong oleh Abdurrahman bin Auf, utusan tersebut kemudian mendatangi beliau untuk membeli semua kurma busuk tersebut. Utusan tersebut membeli semua kurma tersebut dengan harga 10 kali lipat. Mau tidak mau Abdurrahman bin Auf menjual semua kurma tersebut untuk membantu. Pada akhirnya beliau menjadi lebih kaya dari sebelumnya. 

Referensi:

https://salmanitb.com/informasi-artikel/detail/belajar-dari-kisah-abdurrahman-bin-auf-sahabat-rasul-yang-kaya-raya-tapi-ingin-jatuh-miskin



Contoh Copywriting untuk MySkill

MySkill merupakan salah satu platform untuk meningkatkan keahlian penggunanya. Banyak sekali keahlian atau skill  yang dapat kita pelajari d...